Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
Selamat datang di PERKUMPULAN "SARABA" Syarikat Adat, Sejarah dan Budaya Hulu Sungai

Makhluk Mitologi di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan

 


Mitologi/mi·to·lo·gi/ n ilmu tentang bentuk sastra yang mengandung konsepsi dan dongeng suci mengenai kehidupan dewa dan makhluk halus dalam suatu kebudayaan.

Saat sahabat usia 5 tahunan, mungkin kita sering mendengar orang tua kita bercerita sesosok makhluk yang menyeramkan. Ketika sahabat mendengar cerita tersebut perilaku kita akan berubah penuh dengan kehati-hatian. Mereka adalah

  1. Hantu Bariaban

Sekilas hantu Bariaban ,katanya hantu ini adalah jenis hantu yang berbadan terbesar,entah benar atau tidak itulah menurut ceritanya,bentuk badannya bebulu lebat,dan termasuk hantu hantu jenis ganas,kenapa ? karena jenis siluman ini jenis yang suka pemakan dan peminum darah,termasuk darah manusia yang kebetulan memang jadi targetnya,atau memasuki area tempat tinggalnya secara tak sengaja, namun ada pula orang orang yang memang punya kelebihan dalam supranatural justru mencari keberadaan siluman ini,untuk di ajak ''duel''.

Biasanya si hantu akan mengalami kekalahan dan menyerah ''bersyarat''artinya si hantu boleh di lepaskan oleh si manusia jagoan tadi,dengan imbalan harus mencabut bulu bulunya,beberapa helai dan di berikan pada sang jagoan tadi, lantas untuk apa bulu bulu/juga terkadang berupa minyak ? ,menurut di dalam mitosnya bulu tersebut sangat ampuh untuk ilmu pengasihan/pelet lawan jenis,dan sebagai ilmu kekuatan dalam olah kanuragan,wallahualam.!!



Menurut dalam ceritanya terkadang si hantu Bariaban ini dapat menyamar menjadi manusia ,namun cepat dapat dikenali,karena tubuhnya yang tinggi besar berbulu bulu dan berwajah angker.,hantu ini katanya adanya di hutan hutan Kalimantan,atau juga kemungkina di daerah lain cuma dengan sebutan lain,karena sifat mahluk gaib kan tidak terbatas ruang,batas dan waktu,katanya orang orang pintar !




2. Tambun Sungai


 Apakah kalian pernah mendengar istilah “Tambun” Atau mungkin ditakut-takuti tentang makhluk bernama “Tambun”?. Waktu kecil saya sering ditakut-takuni oleh orang tua apabila ingin mandi ke sungai, dikatakan bahwa di sungai tersebut terdapat makhluk bernama tambun. Lalu apa sebenarnya Tambun itu, makhluk seperti apa dan apakah hanya mitos atau benar-benar ada?.
Istilah “Tambun” sering kita dengar di Masyarakat khususnya di Kalimantan Selatan (Dayak dan Banjar). Tambun ini diyakini masyarakat makhluk yang hidup di sungai dan akan muncul apabila air  sungai naik (banyu badalam). Masih menurut cerita masyarakat bahwa ada beberapa orang yang pernah melihat Tambun ini, ada yang mengatakan bentuknya seperti sapi, yang lain mengatakan seperti Kuda Nil dan ada juga yang mengatakan kemunculannya diawali dengan timbulnya pusaran air yang besar (ulakan). Tetapi tidak ada orang yang secara spesifik bisa menjelaskan bagaimana bentuk nyata dati Tambun ini, baik itu penjelasan secara lisan maupun bukti gambar/foto. Sayapun secara pribadi tidak pernah melihat bagaimana bentuk Tambun ini dan saya meragukan akan keberadaannya. Pertanyaan selanjutnya yaitu, dari mana istilah ‘Tambun” itu bersal? Simak penjelasan berikut ini!
Istilah tambun ini berasal dari kepercayaan pra-Islam yang di Kalimantan serin disebut dengan “Kaharingan”. Dalam kepercayaan Kaharingan dikenal dengan adanya penguasa alam bawah (air) yang dikenal dengan sebutan Tambun yang menurut kepercayaan bentuknya seperti naga atau ular besar. Tambun diyakini tinggal di sungai yang airnya dalam (lu-uk) dan terdapat pusaran air (ulakan/ba-ulak). Khusus di Daerah HST dan HSS ada beberapa tempat yang diawali dengan kata Lok, seperti Lok Laga, Lok Sado, Lok Lahung dll. Lok berasal dari kata lu-uk yang artinya bagian sungai yang dalam. Pada masa penjajahan Belanda, orang-orang Belanda tidak bisa menyebutkan kata lu-uk sehingga di dalam catatan adminestatif Belanda di tulis dengan kata Lok.
Selain kepercayaan tentang makhluk tambun sebagai pengusa alam bawah, di Kalimantan Selatan khususnya di daerah Kalua juga terdapat kepercayaan akan adanya makhluk bawah air yaitu buaya kuning atau buaya gaib. Baik itu tambun ataupun buaya kuning ini mereka hanya akan menampakkan darinya kepada orang-orang tertentu saja, sedangankan orang awam tidak dapat melihatnya. Jadi bagi orang awam tambun itu hanya makhluk mitos yang dianggap benar-benar ada karena tidak pernah melihat bagaimana wujud aslinya, kemunculannya hanya dikaitkan dengan kenaikan air sungai (banyu dalam) dan kemunculan pusaran air yang besar.
Kepercayaan tentang adanya makhluk tambun ini diceritakan turun-menurun hingga saat ini. Bagi orang tua yang anak suka mandi ke sungai sering ditakut-takuti dengan kemunculan tambun. Apalgi setelah hujan lebat turun dan air sungai mulai meningkat maka anak-anak dilarang mandi di sungai takut dimakan tambun.
Pesan yang dapat kita ambil dari mitos tambun ini yaitu, bagi anak-anak terutama yang belum mahir berenang, jangan suka mandi di sungai apabila air sungai sedang meningkat. Air sungai yang sedang naik biasanya berarus deras dan berbahaya bagi anak-anak.

3. HANTU SULUH

Hantu suluh itu sering diakui dilihat oleh orang orang tua pada zaman lampu sulut memakai minyak tanah di pedesaan. Hantu suluh ini sering terlihat pada malam hari membawa suluh sejenis obor yang menyala di persawahan ditepi sungai, menurut kepercayaan dan cerita dari mulut ke mulut hantu suluh suka mencari ikan dan kadang merugikan nelayan yang mencari nafkah dengan menjadi nelayan penangkap ikan di sungai.


Entah bagaimana sebenarnya bentuk dan ujudnya tidaklah terlalu jelas selain suka membawa obor diantara tanaman padi atau rumput rumput tinggi karena makhluk ini tidak bisa di dekati alias suka main kucing kucingan. Dia akan menjauh apabila ada yang mencoba mendatangi dari arah manapun dan menghilang dari pandangan. “Suluh” itu sendiri dalam bahasa Banjar dan Melayu berarti obor dan obor bisa dibuat dari bahan berupa daun kelapa kering yang di bakar atau kayu berupa tongkat pendek yang dililit kain lalu dicelupkan ke minyak tanah dan dibakar untuk menjadi penerangan. Kalau di pikir pikir bisa saja seseorang melakukan ini untuk mencuri ikan dan ketika di datangi segera pergi sambil memadamkan suluh atau obor tersebut.

Pada zaman sekarang hantu hantu ini jarang sekali atau hampir tidak pernah terlihat lagi, mungkin karena banyaknya jenis penerangan yang dipergunakan oleh penduduk sehingga mengalahkan cahaya obor mereka. Namun kepercayaan ini masih dapat kita gali dari orang orang tua Banjar yang tinggal di desa desa terpencil.


4. HANTU KUYANG

Diantara kepercayaan berkaitan dengan hantu di tengah masyarakat Banjar jenis hantu kuyang ini adalah yang paling mengerikan. Hantu ini adalah jelmaan dua dunia: Siang berujud manusia (wanita) dan pada malam hari berubah ujud menjadi makhluk halus yang mengerikan. Kuyang pada saat mengincar korbannya berujud kepala dengan isi perut terburai mirip kepercayaan orang Bali tentang setan Leak dan di Sumbar disebut hantu palasik.. Konon ceritanya alasan wanita menuntut ilmu Kuyang adalah karena ingin awet muda, selalu di sayang suami dan juga alasan kekayaan. Ketika seorang wanita yang memiliki ilmu kuyang mau berubah ujud dia akan mengoleskan sejenis minyak yang bernama “minyak kuyang” mengelilingi lehernya dan itu adalah ritual untuk mencabut kepala yang akan terlepas dari tubuhnya kemudian terbang mencari mangsa. Mangsanya adalah wanita hamil dan bayi yang baru dilahirkan.


Kelemahan hantu kuyang adalah bawang putih dan bawang merah, kuyang juga takut dengan kapuk yang dijadikan alas tidur, alasannya kapuk itu mudah melekat ke jeroan atau perut lilit kuyang dan akan membuatnya menderita. Sehabis Kuyang minum darah manusia dia akan kembali ketubuhnya. keesokan harinya wanita pemilik ilmu ini menyembunyikan lehernya dengan membalutnya dengan selendang agar bekasnya tidak terlihat orang.

 Konon wanita pemilik ilmu kuyang susah meninggal dan menderita sekali pada saat menjelang ajalnya. Nyawanya seolah tidak mau lepas dari raganya kecuali ada ahli waris yang bersedia melanjutkan ilmu tersebut untuk diturunkan, biasanya adalah keluarga terdekat seperti anak prempuan, ponakan prempuan dan adik prempuan. 


Di sinilah letak paradox dan kejanggalannya, jika sudah ajal ditentukan oleh Tuhan menurut agama, mengapa pula bisa di tunda tunda oleh sebuah ilmu yang disebut “Ilmu Kuyang” dan yang kini telah lenyap? Namun mitos tetaplah mitos dan tidak sedikit orang Banjar yang masih meyakininya hingga saat ini...


5. HARIMAU/MACAN JADI JADIAN

Orang banjar zaman dulu sangat takut kepada macan jadi jadian ini karena di anggap sebagai makhluk supernatural. Pantangan yang tidak boleh dilanggar adalah membakar acan (terasi) pada waktu senjahari karena bisa di datangi oleh harimau atau macan jadi jadian ini. Macan ini suka memangsa orang yang kemalaman di hutan. 


Macan ini bisa menyamar menjadi seorang manusia yang alim dan baik hati, caranya dia mengetuk pintu gubuk orang yang sedang bermalam tersebut, melihat wajahnya yang alim orang akan mempercayainya dan mempersilahkannya masuk. Apabila sedang duduk dia suka duduk dilantai yang ada celahnya. Gubuk orang banjar biasanya dibangun diatas tongkat kayu tinggi dengan tangga naik 5 hingga 10 anak tangga dan lantainya disusun dari kayu yang bercelah. Sang macan menyembunyikan ekornya dengan memasukannya kecelah lantai tersebut untuk menyembunyikan penyamarannya.

Cara lain yang lebih canggih macan jadi jadian ini bisa juga terlebih dahulu memberi calon korbannya di hutan kue wajik (sejenis kue penganan orang Banjar) yang apabila wajik tersebut diterima apalagi sampai dimakan, maka wajik tersebut dapat menerima panggilan dari tuannya sang macan jadi jadian, akibatnya kemanapun calon mangsanya pergi si macan akan selalu mengetahuinya dan tinggal mendatanginya. BAgian tubuh yang disantap macan adalah jantung, kemaluan dan biji mata korban.

Untuk menghindari jangan sampai menjadi korban, apabila pada suatu waktu bertemu dengan seseorang di hutan perhatikan bawah hidungnya, apabila dibawah hidung itu tidak ada alur menuju bibir atas berarti dia adalah makhluk jadi jadian. Sayangnya kisah ini tidak pernah terbukti, selain memang pada zaman dahulu banyak sekali orang yang meninggal akibat terkaman binatang buas harimau...




 Sumber: 
  1. http://indoborneonatural.blogspot.com/2013/12/inilah-mitos-tambun-masyarakat.html
  2.  https://web.facebook.com/1584890205117204/posts/mitos-hantu-siluman-bariaban-atau-mariaban-di-hutan-angker-kalimantan-untuk-mele/1612247125714845/?_rdc=1&_rdr
  3. https://www.adedansasa.com/2018/01/3-mitos-hantu-kepercayaan-suku-banjar.html








Post a Comment for "Makhluk Mitologi di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan"